Flyff Chinese Arrow Through Double Hearts

Indahnya Cinta @Yeni Daniati Siddiq

Cinta Sejati Sesungguhnya Adalah Keluarga

Semangat Positifku @Yeni Daniati Siddiq

Senyum Keluarga Adalah Surgaku

PEPATAHKU @Yeni Daniati Siddiq

Karena Kamu Adalah Apa yang Kamu Fikirkan

Doa dan Inspirasi @Yeni Daniati Siddiq

Terima kasih Tuhan, aku akan tetap bersyukur atas apapun yang terjadi dihidupku

Motivasiku @Yeni Daniati Siddiq

“Pengalaman Membuat Kita Dewasa”

Minggu, 28 April 2019

SENJA

Disaat senja memamerkan garis cakrawalanya

Dengan congkak melempar kepingan jingga di tiap pandangan mata

Aku terpaku bersama waktu, sembari berbincang dengannya

Tanpa rona malu aku bertanya pada sang waktu

Kapan kau mempertemukanku dengan senja tanpa rasa sunyi?

Sang waktu hanya tertawa seakan menepuk pundakku

Jangan bermimpi kamu kawan...

Aku saja tak sanggup mengusir sunyi ditiap hadirnya senja, ujarnya...

Aku pasrah, mungkin saja sunyi adalah bayangan dari senja

Yang selalu ada kapanpun waktu memanggilnya, SENJA...

FATAMORGANA

Baru saja tersadar, disangka nyata, nyatanya tak nyata

Tak ternyana hanya sekadar ilusi belaka

Hingga kenyataan menyadarkan dari ketidaknyataan yang mengitari kita, dia, mereka, dan tentu saja semesta..

Kau AKSARA yang tak mampu ku eja

FATAMORGANA yang tampak nyata...

BUKU USANG

Aku mendapati tulisan tangan

Pada sebuah buku usang di satu sudut dinding kamar

Kubuka satu persatu tiap halamannya

Aroma khas bak serat kayu akasia 
tercium jelas disana

Lembar tipisnya tersenyum kearahku

Rangkaian abjad yang tersusun rapi seakan menyapa

Kenanglah aku...

Tak apa untukmu sesekali menggali history

Cukup kau baca tiap kata dalam kalimatnya

Selepas itu... sampai kau penat, tutup kembali lembaranku

Dan, melangkahlah kemanapun yang kau mau

Tapi jangan segera melupakanku, Buku Usangmu... 

(24.10.19)

RESAH

Manakala hati dan fikiran sedang terbawa suasana

Terjaring diantara pandangan yang terpaku

Pada batas  langit dan bumi yang horizontal

Pada senja yang mulai memerah

Pada petang yang mulai menghitam...

Geliat asa perlahan mulai memudar

Seiring desiran angin yang terbawa sang malam

Seketika resah mengusikku, seakan menancapkan belati di dadaku !

(08.10.19)

Selasa, 14 Agustus 2018

Mimpi Teraman


Aku mengendapkan satu harapan

Untuk berjaga jika nanti kembali menginginkan
Dan jika itu tak jua kesampaian
Mungkin kenyataan memang gemar menertawakan

Ada saat dimana aku tidak tahu apakah itu pantas atau tabu

Dan disaat dilema mulai menghantuiku
Kubagi waktu melalui detiknya
Kuulang kalimat melalui katanya

Ini bukan sebuah taruhan

Hanya saja di kepalaku ada beribu pilihan
Mencari makna dari sebuah keheningan
Berharap ini mimpi yang TERAMAN

(Sampit, 14.08.18) "YDS"



Jumat, 06 Juli 2018

SAJAK


Ingin kupercik tandus yang terkikis ini dengan terpaan ombak yang menggila

Ingin kuguyur dahaga ini dengan air hujan yang melanda

Petaka dari sebuah rasa yang dimanjakan menggiring dalam dilema

Akankah alunan instrument ini masih mampu meredam semuanya

Yang tersisa dari sebuah imajinasi, dialah sajak, rangkuman beraneka kata...

Karena MEREKA adalah kejujuran yang indah dari semua bahasa...


(sampit, 29.06.18) "YDS"


Jumat, 01 Juni 2018

DILEMA SANG MALAM


Sungguh indah tutur lembut sang rembulan,
Berujar ia pada syahdunya  sang malam,
Tak perlu kerlip sang bintang, aku saja sudah cukup untuk kau jadikan kawan,
Bintang menyahut tanpa ada sedikitpun rasa dendam...
"Sudahlah... Kita tetap seperti ini, karena jika hujan mulai mengintip di balik sang awan,
kau hanya  akan menjadi GELAP YANG KELAM

Malampun mengundang sang angin turut serta,
Mendekatlah, agar aku tak lagi bimbang karena mereka
Bulan dan bintang... terus saja mengusik saat q menikmati senyapku,
Atau kau ajak saja mereka bersamamu,
Dengan begitu aku akan lebih bersahaja meski tampak lengang,
Karena SUARA-SUARA BISING disekelilingku berangsur hilang

Yah... Anggap saja AKU penyendiri dalam RAMAIKU,
Tak ingin mata - mata itu menatap dan menghakimiku,
Tak ingin mulut - mulut itu saling bersahutan mengejekku,
Tak ingin tangan - tangan itu saling berlomba mencengkeram TENANGKU,
Cukup AKU menjadi MALAM yang indah UNTUKKU,
Agar tak lagi dilema dalam menanti sang mentari pagiku...

(Sampit, 01.05.18) "YDS"